Jurnal Online

Tempat menulis pengalaman-pengalaman pribadi

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK-ANAK MENJADI SEORANG PROBLEM SOLVER

Mendidik dan membesarkan anak yang memiliki kemampuan atau cara menyelesaikan masalah yang baik bukanlah tentang menyediakan materi atau aktivitas khusus melainkan dengan memiliki sikap responsif dan menerima. Anggaplah diri Anda memiliki empat peran, yakni sebagai pengamat, pendukung, fasilitator dan model.

Sebagai pengamat, anda harus memberikan ruang bagi anak anda untuk menyelesaikan masalahnya sendiri secara mandiri. Hal ini mungkin terkesan mudah, namun pada kenyataannya cukup banyak orang tua yang terlalu cepat untuk melompat membantu anak-anaknya memecahkan masalah dan menunjukkan kepada mereka cara yang “benar” dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Tetapi sikap ikut campur yang terlalu dini ini justru dapat melumpuhkan pemikiran mereka atau mengirimkan pesan halus bahwa Anda tidak percaya bahwa anak anda dapat melakukannya. Alih-alih membantu, tinjau dan saksikan keterampilan pemecahan masalah anak anda terbentuk.

Ingatlah bahwa proses pembentukan penyelesaian masalah anak-anak tidak akan selalu tampak seperti aktivitas berpikir. Faktanya, proses pembentukan kemampuan menyelesaikan masalah ini dapat berbentuk argumen, eksperimen atau bahkan cara penggunaan material yang tidak biasa dan berantakan.

Sebagai pendukung yang baik, anda harus memberikan pengakuan kepada setiap upaya yang anak anda lakukan, dan beri tahu mereka bahwa apa yang mereka lakukan itu penting. Tawarkan dukungan verbal seperti, “Lihat, kau berhasil memecahkan teka-tekinya karena kau mencoba banyak hal.

Kau bekerja keras untuk mengetahuinya, bukan?” Bahkan terkadang, yang dibutuhkan hanyalah dukungan nonverbal seperti senyuman, anggukan, atau jempol. Bahkan jika Anda hanya sekedar duduk tenang di sampingnya pun sambil memperhatikannya bermain dapat menjadi dukungan moral yang besar bagi anak anda.

Sebagai fasilitator, anda harus memperhatikan saat-saat ketika anak anda terlibat dalam proses pemecahan masalah dan ajukan pertanyaan provokatif untuk mendorong mereka memiliki pola pikir yang kreatif dengan mencoba berbagai jenis cara untuk menyelesaikan suatu masalah.

Berikanlah pertanyaan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban. Pertanyaan seperti ini mengajak anak untuk berpikir kreatif dalam memecahkan masalah. Contohnya, Alih-alih memberi tahu anak-anak kerajinan apa yang bisa mereka buat hari ini, coba tunjukkan bahan dan ajak mereka untuk bertukar pikiran tentang kerajinan apa yang sebaiknya kita buat hari ini.

Sebagai seorang model, tentu saja anda harus memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah anda sendiri. Sadar atau tidak, anak-anak selalu memperhatikan Anda. Mereka memperhatikan bagaimana Anda menyelesaikan masalah sebagai contoh yang dapat mereka ikuti.

Bicarakan tentang cara menyelesaikan masalah, anda dapat mengikut sertakan anak anda dalam proses diskusi untuk menyelesaikan masalah anda. Misalnya, Anda dapat berkata, “Saya punya masalah. Kita akan bermain origami hari ini, tetapi kertas origaminya habis. Menurut Anda apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita menggunakan kertas biasa?

Haruskah kita menunggu sampai Besok karena saya baru bisa membelinya malam ini? Atau mungkin kita dapat bertanya kepada tetangga apakah dia memiliki beberapa kertas origami. Dengan kata lain, sebagai model anda harus dapat menunjukkan kemampuan berpikir cerdas dan tetap menunjukkan sikap positif dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

zainuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas